PARADASE.id - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menyatakan siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli mendatang.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Bontang Saparuddin mengatakan, 3 syarat utama untuk PTM sudah dipenuhi. Diantaranya, wilayah yang sudah melandai, vaksinasi guru serta protokol kesehatan di sekolah.
"Semua syarat telah terpenuhi, jadi kami (Disdikbud) siap laksanakan PTM pada Juli mendatang," ujar Saparuddin saat konferensi pers mengenai persiapan PTM yang digelar di Gedung Graha Pemuda, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Utara, Kota Bontang, Minggu (04/04/2021) pagi.
Saparudin menjelaskan, vaksinasi guru telah mencapai 1.600 jiwa pada jenjang SD sederajat. Sisanya, pada jenjang SMP masih terdapat 2.000 guru yang ditarget mendapat suntikan vaksin sebelum bulan Juli.
Protokol kesehatan khusus pun sudah disiapkan, yakni menanyakan jejak perjalanan murid sebelum masuk ke sekolah. Jika ada riwayat ke luar kota, maka kembali menggelar pembelajaran secara daring selama 10 hari.
"Kalau tidak ada gejala selama 10 hari, baru boleh masuk ke sekolah," ungkapnya.
Selain itu, protokol kesehatan yang lain pun dengan ketat akan dilakukan. Seperti cek suhu tubuh, mencuci tangan, memakai masker, serta memberi pembatas antar meja murid.
"Tentu saja protokol kesehatan yang lain harus dilaksanakan, demi mencegah penularan antar murid ataupun ke guru di sekolah," pungkasnya.
Jika pun nantinya ada orang tua murid yang menolak untuk PTM dengan lantaran takut anaknya tertular, Disdik pun memberi kebebasan. Untuk tetap belajar daring atau PTM di sekolah.
"Pembelajaran daring banyak kekurangan, terutama pada pendidikan karakter. Jadi sebaiknya PTM, untuk meningkatkan kualitas pada murid yang menurun selama pandemi," ujarnya.
Mengenai anggaran persiapan protokol kesehatan, Saparuddin menyebut bisa menggunakan APBD dan bantuan operasional sekolah (BOS). Besaran dana BOS yang bisa digunakan di setiap sekolah, sebanyak 50 persen.
" Untuk membeli alat pengukur suhu, westafel serta pembatas meja, bisa menggunakan dana BOS. Kalau dana dari APBD nanti akan hitung sesuai kebutuhan sekolah," tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam menyebut refocusing APBD sebesar Rp 230 miliar tahun ini, juga diperuntukkan untuk persiapan PTM.
Keputusan tersebut diambil pada saat pembahasan anggaran yang dilakukan pada Februari 2021. Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut intruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai PTM.
"Kami sudah siapkan anggaran, jadi sisa Disdikbud Bontang yang melaksanakan PTM," ujarnya saat dikonfirmasi melalui via telepon, Minggu (04/04/2021) pagi. (*)
Penulis: M.Safril
Editor : Umil Surya
PARADASE.id - Komitmen pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam meningkatkan ...
PARADASE.id - Kementerian Agama optimistis penyelenggaraan Haji 2021 tetap terbuka meski dengan pemb...
PARADASE.id - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut pemindahan Ibu Kota Negara (IKN)...
PARADASE.id – Negara mengakui dan melindungi hak asasi manusia bagi setiap individu, termasuk ...